Kamis, 26 Mei 2011

Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga dan Tingkat Inflasi terhadap Pergerakan Harga Saham

Judul :
Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga dan Tingkat Inflasi terhadap Pergerakan Harga Saham
Pengarang/Penulis :
Yogi Permana
Alamat/Sumber Jurnal :
Review Jurnal :
Analisis yang telah dilakukan terhadap  hasil studi ini memberikan beberapa
kesimpulan, yang meliputi:
 Investasi saham di pasar modal membutuhkan beberapa informasi untuk membantu para investor dalam melakukan pengambilan keputusan. Pasar modal yang efisien merupakan pasar yang mencerminkan semua informasi yang relevan terhadap harga sekuritas saham. Informasi relevan tersebut dapat di peroleh dari kinerja fundamental keuangan emiten dan kondisi makro ekonomi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara simultan maupun parsial antara fundamental keuangan emiten diwakili oleh EPS, PER, BVS, PBV, ROE sementara kondisi ekonomi diwakili tingkat suku bunga SBI dan tingkat inflasi dihubungkan dengan pergerakan harga saham perusahaan semen periode 2006 – 2008 secara kuartalan.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Fundamental, suku bunga, inflasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan semen sedangkan Secara parsial hanya variabel PBV mempunyai pengaruh secara signifikan.
1 Berdasarkan pengujian secara bersama-sama,  diketahui bahwa ketujuh variabel bebas
(EPS, PER, BVS, PBV, ROE, tingkat bunga SBI, dan tingkat inflasi) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham.
2 Berdasarkan pengujian secara parsial, diketahui bahwa kedua variabel variabel bebas
yaitu hanya PBV yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, pada
perusahaan-perusahaan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3 Penelitian untuk berikutnya diharapkan memasukkan variabel-variabel independen lain
yang berpengaruh terhadap variabel dependen, yang belum dimasukkan dalam model
penelitian ini. Karena masih terdapat 54,9 % variabel independen lain yang tidak terdapat
dalam model ini. Seperti faktor nilai tukar rupiah terhadap mata uang keras, pembagian
dividend, kebijakan BEJ dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar